Indonesia Darurat Stanting

September 29, 2017
       Sudah pada tau tidak,apa itu stanting ,mungkin masih banyak yang belum ya, Stanting itu sejenismakanan ringan atau apa ya ,, hehe , yang pasti bukan keduanya . Ini nih penjelasanannya.

Jum’at,29 September 2017 Direktorat Kemitraan Komunikasi (Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik,Kominfo) bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Flash Blogging dengan tema “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Dalam Penurunan Prevalesi Stanting” di Hotel Four Point By Sheraton Medan acara ini mengusung dua judul diskusi yang menarik,yaitu :

1.Stanting dan bagaimana kondisi Indonesia yang terkena stanting,dibawakan oleh Bapak  Galopong Sianturi,S.Km,M.P.H yang berasal dari Kementrian Kesehatan RI
2. Teknik menulis kreatif ,dibawakan oleh Mbak Mira Sahid yang berasal dari Mak Blogger

                Peserta yang hadir sebanyak 50 orang berasal dari beberapa komunitas terutama komunitas Blogger yang ada di Medan,acara ini sekaligus menjadi acara temu blogger se Sumatera Utara. Semua peserta yang hadir sangat antusias untuk mengikuti acara yang sangat menarik ini,Sangat menarik memang karena banyak diantara kita yang mungkin masih asing dengan kata Stanting.

                Stanting adalah sebuah kondisi dimana ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurannya,yang menjadi masalah dan harus kita cegah adalah Indonesia darurat stanting,hampir 9 juta atau lebih dari 1/3 balita di Indonesia mengalami stanting,tentunya hal ini sangat membahayakan untuk pertumbuhan anak-anak di Indonesia.Banyangkan saja bila ini terus terjadi di Indonesia setiap tahunnya ,Maka Indonesia akan memiliki genersi-generasi yang tingginya tidak sesuai dengan tinggi anak seharusnya pada masa pertumbuhannya.

                Penyebab Stanting adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak,kurangnya asupan gizi anak dikarenakan pola asuh yang tidak sesuai dan infeksi bakteri/kuman yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak bersih (BAB sembarangan) merupakan penyebab utama dari terjadinya stanting pada balita.

                Akibat dari stanting ini sendiri adalah perkembangan otak dan fisik terhambat,sulitnya berprestasi,rentan terkena penyakit dan ketika dewasa mudah menderita kegemukan,sehingga beresiko terkena penyakit jantung,diabetes dan penyakit tidak menular lainnya,selain itu stanting juga punya pengarus besar terhadap tingkat intelegensi anak,lebih banyak anak ber-IQ rendah dikalangan anak stanting daripada dikalangan anak yang tidak stanting .

                Namun ditengah semua permasalahan yang ada tadi masih ada harapan dan jalan keluar yaitu untuk para Ibu dengan cara :
1.Masa Kehamilan,Makan makanan seimbang,terutama makanan bersumber protein hewani,agar janin selalu sehat dan bayi lahir selamat
2.0-6 Bulan ,Bayi dapat ASI saja selama 6 bulan pertama
3.6 Bulan-2 Tahun,Bayi dapat makanan pendamping ASI dengan jumlah ,frekuensi dan keberagaman yang cukup sesuai usianya .
4. Anak-anak harus tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat

                Selain dengan mengamalkan yang sudah disebutkan tadi ,hal yang harus kita lakukan adalah dengan cara mengedukasi masyarakat lainnya,bisa secara langsung atau yang paling menarik adalah dengan cara mensharenya ke beberap media sosial tentang Stanting ini,karena pastinya masih banyak yang asing dengan stunting ,Nahh dengan kita mensharenya maka orang-orang maka akan semakin teresukasi dengan tulisan kita, terutama melaui Blog,lewat blog kita sampaikan informasi ini semenarik mungkin ,karena blog juga memiliki manfaat yang banyak diantaranya adalah menemukan passion,rekam jejak digital,peluang,menambah pengetahuan,membaca dan personal branding.


                Nahhh,, luar biasa bukan dampak yang di rasakan oleh stanting untuk itu mulai sekarang mari kita bersama mencegah stanting di Indonesia dan mari kita edukasi semua masyrakat agar melakukan tindakan pencegahan sebelum semuanya terjadi dan Indonesia semakin darurat stunting,angka stunting di Indonesia harus bisa menurun .

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Ririn Anindya
AUTHOR
29 September 2017 pukul 15.14 delete

Makin banyak yang mengingatkan, makin banyak yang tau stunting, makin banyak yang peduli

Reply
avatar