Bumi Pasundan Membawa Kenangan Sebuah Impian

November 25, 2017


Di tengah kota bumi pasundan kususuri jalan penuh sejarah
Angin pada saat itu bertiup begitu syahdu
Membuat dedaunan di pepohonan menari .
Langkahku terhenti
Terhenti,pada sebuah bangunanan bersejarah bagi seluruh negeri
yang ikut pada konferensi Asia-Afrika .
Di dinding tertulis nama-nama negeri diluar tanah air .

Ingatankupun berbisik
Pada suatu masa dimana aku masih mengenakan seragam putih abu-abu .
Ingatanku berbisik akan lembaran-lembaran kertas yang bercoret tinta hitam
Berisikan impian-impian dan nama negeri yang ingin aku datangi .
Karena ,aku yakin disetiap sudut negeri di semesta ini pasti punya hal unik,yang itu merupakan kekuasaan Allah .

Tentu bukan semudah membalikkan telapak tangan untuk bisa mewujudkannya .
Di tahun lalu sudah kucoba .
Namun aku gagal untuk bisa ke Negeri Hitler .
Dan di tahun ini hadir lagi impianku untuk bisa ke Negeri Sakura .
Namun ,aku masih menunggu jawaban dari takdir yang sudah di tuliskan .
Namun,kegagalanlah yang buat aku belajar .
Untuk bisa membalikkannya menjadi keberhasilan .

Pesan bunda asma di akun instagramnya : Bangun prestasi dan eksistensi,keduanya akan menerbangkanmu gratis .
Kedua hal ini adalah hal yang harus terus aku bangun.

Ini sangat memacu motivasiku dalam menggapai yang tertulis dalam lembaran kertas waktu itu .
" Man Jadda Wajada "
Siapa yang bersungguh-sungguh,maka ia akan dapat .
Kata-kata inilah yang selalu aku tanamkan .
Dan
Pesan Imam Syafi'i : Berlelah lelah manisnya hidup terasa setelah berjuang .
Mudah-mudahan satu persatu coretan tinta dilembaran kertas yang kutulis waktu itu akan terwujud satu demi satu berjalannya waktu,do'a di hatiku sambil berjalan kearah Masjid Raya Bumi Pasundan.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
april aksara
AUTHOR
4 Desember 2017 pukul 12.41 delete

semoga mimpi yang tertulis oleh tinta hitam pada lembaran-lembaran putih itu terwujud.

Reply
avatar