Kini ..
Aku kehilangan cerahnya matahari di wajah teman-temanku
Senyumku tak lagi indah
Wajahku kusam, dekil, tak beraturan
Kutapaki setiap sudut negeri ini
Tak lagi kutemui cinta dan kedamaian disini
Kutapaki lorong hitam tak bercahaya
Kuingin menemukan cinta disini
Namun,bukan itu yang kudapati
Hujan peluru dan serpihan bangunan
Selalu mengintaiku dimanapun
Nisan ini,adalah hasil dari ribuan peluru yang mereka hujani
ketanah ini
Ayah,Aku masih ingat kebab yang engkau berikan saat itu
Manisnya ,teduh menemani kita berdua
Ibu, Aku jadi terasa kenangan dari selimut kecil yang
senantiasa engkau dekapkan ditubuhku
Tetapi, Aku kehilangan itu semua ,lagi-lagi hujan dari
zionis malam itu menyisakan tangis yang tak bisa kubendung
Aku harus menangisi sejuta mimpi yang pernah Ayah, Ibu
bangun bersama disini
Semua itu luruh
Jika begini terus
Perlahan akupun bisa terbunuh
Ayah ,Ibu apa yang terjadi
Aku pernah bertanya kepada orang-orang
Tetapi..
Semakin aku bertanya,semakin aku kehabisan air mata untuk
menyatakannya
Sisa dari itu semua
Aku bersyukur masih ada mereka disini
Orang baik yang senantiasa perduli kepadaku dan semua rakyat
Palestina
Sampai bertemu Ayah, Ibu ..
Di tempat yang indah dengan mimpi-mimpi kita yang dulu
1 komentar:
Write komentarPuisinya bagus, kata-katanya langsung kena kehati, hanya format penulisan yang kurang rapi...
ReplyEmoticonEmoticon